Diare
Diare disebut juga berak encer atau cair, sehinga seorang bayi/anak dikatakan mengalami diare adalah ketika BAB frekuensinya lebih sering dan konsistensi tinja lebih encer dari biasanya.
Bagaimana tanda dan gejala diare pada anak ?
-
Tinja mengandung air yang lebih banyak dari normal.
-
Tinja cair, encer, disertai
-
Rewel dan gelisah
-
Anak terlihat lemah dan pucat.
Apa saja faktor risiko seorang anak dapat mengalami diare ?
-
Pada Makanan yang tidak dicuci dengan bersih, tidak dimasak dengan benar, atau disimpan ditempat terbuka, tidak ditutup.
-
Tidak Menjaga Kebersihan Perorangan
-
Tidak Menjaga Kebersihan Lingkungan Rumah
Apa saja penyebab diare ?
-
Infeksi oleh bakteri, virus (sebagian besar pada bayi dan anak disebabkan oleh infeksi rotavirus yang akan sembuh dengan sendirinya) atau parasit (yang membutuhkan pengobatan lebih lanjut)
-
Infeksi bakteri yang menyertai penyakit lain seperti campak, infeksi telinga, infeksi tenggorokan, dll
-
Pemanis buatan
-
Pencernaan anak kaget pada makanan/minuman yang baru dikenal atau belum pernah di konsumsi sebelumnya
Lantas, bagaimana caranya mengatasi diare ?
-
Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada saat pemberian.
-
Jika anak memperoleh ASI Eksklusif, berikan Oralit atau air matang sebagai tambahan.
-
Jika anak tidak memperoleh ASI Eksklusif, berikan 1 atau lebih cairan seperti Oralit.
-
Cairan makanan (Kuah Sayur, Air Tajin) atau air matang.
-
Bila ada Oralit, berikan Oralit
-
Bayi ¼ sampai ½ gelas tiap kali mencret
-
Anak ½ sampai 1 gelas tiap kali mencret
-
Bila tidak ada Oralit, berikan larutan gula garam (LGG)
-
Gula 1 sendok teh penuh
-
Garam ¼ sendok teh (sejumput)
-
Campur/diaduk sampai larut
-
-
-
Berikan makanan seperti biasa atau lebih sering
-
Jika tidak ada perubahan, bawa kepelayanan kesehatan
Jadi, bagaimana caranya agak terhindar dari diare ?
-
Menjaga kebersihan makanan
-
Penggunaan air bersih yang dimasak
-
Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan
-
Menggunakan WC untuk BAK dan BAB
-
Tidak jajan sembarangan
Editor : dr. Fitri Dwiyani